Aku sangat ingin melihat mang Yayan memperkosa istriku dan mengrluarkan spermanya di rahim istriku. Bahkan aku malah sange jika membayangkan istriku yang beranak satu itu mengandung anak mang Yayan.
Sebelumnya perkenalkan namaku Yanto usia 28 tahun. Istriku Arin berusia sama dan tingginya sekitar 158 cm. Dia keturunan chindo islam dan memiliki darah kerajaan di nusantara. Jadi ibaratnya Arin ini darah biru banget dan berderajat tinggi. Dia sedang hamil 5 bulan, perutnya yang membuncit membuatnya semakin sexi.
Arin ini payudaranya normal namun agak cukup besar, pantatnya yang sekal menambah gairah bagi siapapun yg menatapnya. Dia biasanya menggunakan hijab jika dihadapn lelaki lain. Selain itu dia juga berkulit putih mulus, ketika dia telanjang dia bertambah cantik berkali kali lipat.
Dirumah kami ada pemulung bernama Mang Yayan (45 tahun). Beliau selain memulung biasanya juga menjadi kuli bangunan jika ada job, aktivitas lain paling menunggu suruhan dari para tetangga seperti menyabuti rumput atau membersihkan halaman. Kulitnya yang coklat kering karena sering bekerja serabutan mebambah gairahku ketika membayangkan dia menyetubuhi istriku dihadapanku. Perawakannya kurus layaknya kakek kakek walaupun bukan kakek kakek.
Singkat cerita suatu hari aku sudah kebelet ingin melihat istriku di setubuhi oleh mang Yayan. Saat mang Yayan lewat di depan rumah aku sempat iseng menanyakan aktivitas sex mang Yayan.
Aku : “Mang, sama istri masih suka anu gak ?”
Mang Yayan : “Masih kang, cuman istri sayamah gitunya bukan sama saya doang”
Aku : “Hah maksudnya ??”
Mang Yayan : “Iya istri sayamah ngelonte”
Aku : “Seriusan ?? Emang Mang Yayan gak marah??”
Mang Yayan : “ya mau gimana atuh sep, kerjaan saya cuman segini. Kurang kalau buat bayar kontrakanmah. Makannya istri cari penghasilan lain”
Aku : “Mang Yayan jarang dong berarti nyentuh istri ??”
Mang Yayan : “Iya jarang soalnya pas pulang biasanya istri udah capek”
Aku : “kalau sama istri saya aja mau gak mang ??”
Mang Yayan : “Hah maksudnya ??”
Disini aku menceritakan bahwa aku punya fetish dimana aku membayangkan bahwa istriku diperkosa oleh pria lain. Mang Yayan tampak cuman memperhatikan waupun sedikit kaget. Tapi beliau memastikan sekali lagi.
Mang Yayan : “Emang akang Yakin mau istrinya di ewe sama mamang ?”
Aku : “Iya mang, kalau bisa mang Yayan jadiin istri saya lonte aja. Saya kasih semalem gratis deh”
Mang Yayan hanya tertawa tidak percaya. Diapun tertarik untuk ikut ideku. Namun dia bertanya bagaimana konsepnya dan apakah istriku sudah tahu mengenai ini atau belum.
Aku menjelaskan bahwa istriku ini sedang hamil dan belum tau mengenai rencana kita. Kemudian aku juga menceritakan kepada mang Yayan fetish ku yg lain yaitu bdsm. Jadi aku ingin melihat arin yg sedang hamil ini di permalukan dan di humiliated oleh mang Yayan.
Walaupun kami setuju untuk melakukan hal itu tapi kami masih bingung gimana caranya biar ike mau diajak sex seperti itu oleh Mang Yayan. Sedangkan dia sedang hamil dan orangnya sangat alim.
Mang Yayan kemudian mengusulkan konsep perkosaan. Selain pasti ada adegan humiliated, pastinya kita tidak perlu mikir pusing apakah arin akan setuju atau tidak. Untuk baju bdsmnya kebetulan istri mang Yayan yang seorang lonte punya. Mang Yayan akan membawanya diam-diam dan memakaikannya ke istriku.
Setelah mengobrol akhirnya kami sepakat untuk mengeksekusi istriku di suatu tempat perkampungan terpencil tempatnya Mang Yayan berkebun. Disitu memang jarang ada orang dan hanya ada rumah Mang Yayan. Mang Yayan juga berencana membawa anaknya untuk mempermulus pemerkosaan ini.
Singkat cerita kamipun sepakat akan rencana kami dan pulang ke rumah masing-masing. Ketika pulang aku melihat arin sedang rebahan di kasur sambil mengelus perutnya. Katanya sakit, aku dengan senyum mencium perutnya dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Arin kemudian memintaku untuk mencium pipinya.
Arin : “i love you honey”
Aku : “i love you sayangku”
Aku : “sayang malem ini kita main yuk”
Arin : “kemana sayang ??”
Aku : “kemana aja jalan jalan pake mobil yuk, kita liat pemandangan aja ke daerah XX”
Arin : “Daerah XX ?? Jauh banget ayang”
Aku : “ya gak apa apa syg kan di mobil”
Arin : “hmm yaudah deh aku siap siap dulu kalau gitu”
Arin langsung pergi bebersih untuk mandi dan mengganti baju. Sedangkan aku langsung mengkontak mang Yayan agar acaranya jadi. Mang Yayan mengabari lewat whatsapp bahwa anaknya sudah dikabari dan baju lingerienya sudah dibawa juga. Mang yayan mengirimkan potonya kepadaku. Dalam hatiku “waduuh mantap inimah”. Mang Yayan mengabari kalau dia akan segera berangkat sebentar lagi untuk bersiap-siap.
Singkat cerita malam itu setelah meminta mang yayan mengirimkan lokasinya. Kamipun berangkat. Arin tampak wangi dan cantik setelah mandi, dia tampak berdandan walaupun dia taunya kami hanya jalan jalan ke belakang. Diperjalanan arin selalu manja kepadaku seperti menyuapiku biskuit dan lain lain.
Pakaian yang arin pakai sekarang adalah gamis, seperti biasa dia memakai kerudung dan berkacamata.
Tak berselang lama kamipun akhirnya sampai di lokasi. Aku memberhentikan mobil dan memarkirkan mobilnya di halaman rumah mang Yayan. Ternyata rumahnya kecil. Lebih terlihat seperi sebuah gudang saja. Terlihat disitu ada satu orang keluar yang ternyata itu adalah Asep (24 th) langsung menyalami kami berdua. Perawakannya kurang lebih mirip mang Yayan. Dari tadi Asep hanya senyum senyum saja dan lama memperhatikan Arin, pasti dia sudah tau niat kami.
Arin bertanya kepadaku, kenapa kita kesini. Lalu aku berkata bahwa aku ada urusan dengan Mang Yayan dan anaknya. Kamu berdua kemudian diantar masuk ke rumah, disitu ada Mang Yayan yang telanjang. Asep kemudian mengunci pintu.
Arin: “sayang aku mau nunggu diluar aja”
Aku : “ngapain sayang ?? Akukan bawa kamu kesini buat diperkosa sama Mang Yayan dan anaknya”
Arin tampak kaget dan mencoba untuk keluar, namun itu semua percuma. Sepertinya arin sadar semua usahanya sia-sia, dia wanita yang pintar. Pasti ingat bahwa aku suka dengan genre cuckold. Dia juga sadar bahwa disekitar sini tidak ada rumah lain dan ini jauh di pemukiman.
Arin kemudian memeluk aku dan memohon untuk dikeluarkan. Namun itu semua malah membuat aku horni. Mang yayan yang dari tadi sudah meminum obat kuat dan telanjang didepan arin dengan kontol menggantung mulai memeluk arin dari belakang dan menciumi bibirnya dengan paksa.
Arin lemas tidak berdaya ketika kedua payudaranya dimainkan oleh Mang Yayan. Asep mendekat dan menyingkap gaun yang dipakai oleh arin. Dia menciumi paha ike yang putih. Arin hanya meronta ronta.
Mang Yayan sambil menciumi arin kemudian membantu asep menyingkap gaunnya. Aku mendekat agar gaun yang dipakai ike bisa dilepas. Aku mencoba untuk melepas kerudungnya terlebih dahulu, Mang Yayan melepaskan ciumannya dengan istriku untuk memberi ruang agar kerudungnya bisa dilepaskan dengan mudah. Arin tidak teriak atau mohon dilepaskan padaku, dia hanya merasa jijik dan mau muntah setelah bibirnya di lepaskan. Ada desahan kecil juga yang disebabkan oleh Asep yang menciumi pahanya.
Setelah melepas kerudung, aku kemudian melepaskan gamis yang dipakai arin. Sehingga dia kini hanya memakai bh dan cd saja. Asep tampak mengelus perut ike yang tengah hamil. Aku kemudian menyuruh asep untuk santai saja, gak usah gak enakan.
Kedua kaki arin terus meronta-ronta. Sedangkan Mang Yayan kembali memaksa berciuman. Asep berdiri dan mulai membuka baju satu persatu hingga telanjang bulat. Mang Yayan tampak sedang mengorek ngorek memek arin dibalik celana dalamnya.
Arin kemudian di dorong perlahan agar rebahan oleh Mang Yayan. Dia tampak langsung bernafas dengan cepat seperti orang kelelahan. Mang Yayan kemudian memegangi tali BH belakang arin dan melepaskannya satu persatu dari tangan arin. Sehingga payudaranya yang putih bisa terlihat sekarang.
Arin hanya menatap sedih tanpa berkata apa apa. Seolah sudah pasrah, kedua pahanya kini hanya tertutup celana dalam putih. Asep mengacungkan kontolnya ke mulut arin. Arin menolak namun ku tampar agar dia menurut. Akupun menyuruh mang yayan dan asep untuk menampar arin apabila iya menolak untuk diapa apakan. “Asal jangan perutnya”.
Arin akhirnya membuka mulutnya perlahan dan masukkan kontol asep ke mulutnya sambil merem. Mang Yayan punya agendanya sendiri, dia memegangi kedua kaki arin sambil menurunkan celana dalamnya perlahan. Tampaklah pemandangan indah memek arin yang pink dan mulus.
Mang yayan tampak menelan ludah memperhatikan memeknya arin. Aku menegaskan kembali kepada mang Yayan “lanjutkan mang masukin aja langsung”. Mang Yayan tidak menjawab dia menciumi dan menjilati memek arin dengan penuh nafsu. Kedua kaki ike tampak kegelian saking panasnya permainan lidah mang Yayan di memek arin. Namun dia tidak bisa berkata apa-apa karena mulutnya sedang di masuki kontol Asep.
Arin tampak sangat cantik terutama karena rambutnya diikat buntut kuda. Selain itu bulu-bulunya baru saja dia cukur beberapa hari yang lalu. Arin juga sering merawat badannya agar terlihat mulus. Mulutnya yang kecil tampak kerepotan ketika Asep memaksa dia untuk mengulum kontolnya. Terdengar suara desahan dan suara kuluman dari mulutnya arin “hammmpp hampphhhhss”.
Tiba-tiba arin melepaskan kulumannya dan berusaha bangkit. Kedua tangannya tmpak memegangi tangannya mang Yayan yang sedang mengorek memek arin dengan ganas “ahhh ahh mang udah mangg udahh mau pipis”. Mang Yayan tidak menjawab apa-apa. Asep kemudian menalingkan muka arin lagi sambil memaksanya mengulum kontolnya lg. Jadilah teriakannya tertahan. Tubuhnya tampak seperti cacing kepanasan.
Sejurus kemudian arin terlihat akan orgasme. Badannya semakin memberontak terutama kedua tangannya tampak berusaha mengeluarkan jari mang yayan dari memeknya. Sejurus kemudian air kewanitaan menyembur keluar dari memek arin “croottr croottr” setiap percikan air yang keluar, paha arin terangkat keatas. Sekali lagi dia melepaskan kulumannya dari mulutnya Asep sambil mendesaahg “ahhh arghhh”. Seusai orgasme arin tampak merem dan terbaring lemas. Tubuhnya yang kecil didekati oleh mang yayan.
Mang yayan kemudian memiringkan tubuh arin. Diapun memposisikan dirinya berada di sebelah arin. Membelakanginya dengan posisi kontolnya disodorkan ke dekat memek arin. Dia meraih raih lokasi memek arin sembari mengacungkan kontolnya. Dan sejurus kemudian “blesshh” kontol mang yayan berhasil masuk ke dalam memek arin.
Asep hanya mengocok sambil sesekali meremas payudara arin. Arin mendesah lemas sambil matanya merem. Aku mendekat dan mengocok didepan wajahnya istriku yang tengah di hamil disetubuhi oleh Mang Yayan. Tubuh ike bergoyang karena hentakan kontol dari Mang Yayan. Aku mengusap perut arin, lengan asep bersentuhan dengan lenganku karena dia sedang meremas payudara arin di sebelahku.
Bosan dengan posisi itu, mang yayan kemudian menyuruh arin menungging. Arin hanya menurut saja ketika pantatnya ditampar tampar dengan keras oleh Mang Yayan. Mang Yayan menciumi leher arin dan bibir arin kembali. Arin melayani ciuman Mang Yayan dengan wajah terpaksa.
Mang Yayan kemudian meraba memek arin kembali dan memasukkan kontolnya kedalam memek arin. Arin tampak kembali mendesah ketika mang yayan dengan perlahan memaju mundurkan kontolnya didalam memek arin.
Sejurus kemudian Asep yang dari tadi sudah panas meminta untuk kembali di oral. Arin kemudian membuka mulutnya dan menerima kontol Asep. Asep tampak melakukan deeproath sadis karena memasukkan kontolnya sedalam dalamnya. Mata arin tampak membuka dsn merah. Asep kemudian minta izin untuk lebih ambil posisi, aku mundur sambil terus mengocok.
Asep sambil terus memaksa arin mengulum kontolnya dalam dalam dan tidak melepaskannya tiba tiba mengambil posisi rebahan dengan hati hati agar arin tidak melepaskan kontolnya. Dia kemudian melingkarkan kedua kakinya di leher arin, arin yang sudsh tidak kuat tampak menampar nampar paha asep namun itu tidak ada gunanya. Asep memperkuat ikatan kakinya di leher arin sehingga kini arin terperangkap dan tidak bisa melepaskan mulutnya dari kontol Asep, aku yang khawatir bertanya “bisa nafas gak dia ??” Namun asep menjawab dan meyakinkan “bisa mas aman, tersedak aja dia itu”.
Arin tampak pasrah dengan mata merah dia tersedak sedak dan terbatuk batuk. Dari mulutnya terlihat dia muntah dari sela sela mulutnya yg terbuka. Mang Yayan terus menggenjot memek ike dengan kontolnya dari belakang.
Sejurus kemudian Asep tampak melepaskan kontolnya dari mulut arin. Arin langsung terbatuk batuk dan bernafas panjang dengan posisi masih di goyang oleh mang Yayan. Tangannya di pegangi oleh Mang Yayan sambil tangan mang Yayan yang satunya menggrepe payudara arin. Selain muntahan, sperma bening tampak keluar dari mulut arin yang menandakan bahwa asep sudah orgasme.
Mang Yayan terus menggenjot Arin hingga mulut Arin mengaga, aku ingin menyuruhnya mengulum kontolku namun entah kenapa aku malu dihadapan mang Yayan dan anaknya. Aku malah lebih nyaman menonton istriku dientot oleh Mang Yayan.
Payudaranya bergetar keatas kebawah ketika memeknya disodok oleh kontolnya Mang Yayan. Tangan kiri Mang yayan yang kusam kini tengah mengobok obok paha Arin, sedangkan tangan satunya memeras payudara Arin.
Kedua tangan Arin hanya memegangi lengan Mang Yayan untuk pegangan dari goyangan goyangan. Terkadang Mang Yayan menciumi leher Arin dan Arin mendesah. Entah desahan menderita atau nikmat.
Tak berselang lama tiba-tiba ada bunyi motor datang mendekat. Suaranya seperti motor bebek yang biasanya dipakai untuk kekebun. Suara itu berhenti tepat di samping udang ini. Pengendara motor itu turun dan menuju pintu. Dari kangkah kakinya terdengar hanya satu orang.
Tok tok..
Seolah sudah menunggu, asep berinisiatif membuka pintu. Sedangkan mang yayan terus menggenjot dan menampar pantat Arin. Arin seperti mulai keenakan tapi masih jaim, wajahnya masih memelas dan menangis. Muntahan Arin bekas di deeptroath oleh Asep membuatnya tampak semakin sexy ditambah dengan spermanya.
Setelah pintu terbuka, datanglah seorang pria yang sepertinya adalah temannya mang Yayan dan Asep. Baru kuketahui namanya Anto (35). Anto seperti biasa saja melihat mang Yayan dan istriku bercumbu dengan sangat panas.
Mang Anto : “busett itu kasian lagi hamil wkwk digas aja”
Mang Yayan : “iya gak apa apa itu suaminya juga ngebolehin”
Mang Anto : “boleh pak saya ewe istrinya ??”
Aku : “iiii iyaa mang boleh” jawabku dengan gemetar.
Perawakan Anto ini berbeda dengan Mang Yayan dan Asep yang kurus. Anto ini perawakannya seperti tukang kuli, berotot besar dan berkulit hitam seperti orang papua. Tingginya melebihi tinggi badanku, jika dibandingkan aku ini hanya sepundak dia. Padahal ukuran tinggiku ini sekitar 168cm.
Setelah asep kembali mengunci pintu. Mang Anto kemudian berceloteh lagi, mang anto ini memang tipe orang yang banyak ngomong.
Mang Anto : “itu mas nenennya gede juga, mau dong ngenyot”
Mang Yayan sambil terus fokus menggenjot istriku dengan gaya menyamping, melepaskan tangan kanannya dari nenen Arin. Mang Anto melepaskan celananya dan mengacungkan kontol ke tangan Arin.
Sembari menunduk dan mengambil posisi. Dia kemudian mulai mengenyot susu Arin. Arin hanya diam pasrah sambil ketakutan. Mulut Mang Anto yang bau itu terus mengenyot Arin, kedua tangannya fokus meremas salah satu susu Arin agar bisa lebih menjendol.
Arin : “ahhh ahhh, mas udaaah mass huuu huuu hmppp”
Blm sempat arin melanjutkan omongannya, mang Anto menciumi bibir Arin. Mang yayan kemudian menampar payudara Arin hingga membuat tubuh Arin tersentak.
Mang Anto mulai rebahan di pinggir Arin. Jadi posisinya sekarang Ari. Berada ditengah tengah Mang Anto dan Mang Yayan, dengan menghadap ke mang Anto dan membelakangi Mang Yayan secara menyamping.
Mang Anto mulai mengorek ngorek klistoris Arin, aku tidak tahu apa yang ingin dia lakukan tapi penisnya di tempel tempel ke paha Arin. Memek Arin padahal masih di genjot oleh Mang Yayan.
Wajah Arin di cium cium dengan penuh nafsu oleh Mang Anto, dia seperti berusaha mengindari ciuman ciuman itu. Kedua tangannya di pegangi oleh Mang Yayan. Sehingga kini dia hanya bisa pasrah di grepe grepe dan di genjot.
Sejurus kemudian Arin berteriak tapi langsung di bekap oleh Mang Anto. Tubuhnya terlihat berusaha menolak sesuatu dengan mengejang. Arin meronta ronta sekuat tenaga tapi itu semua sia sia, mang Anto ternyata sedang berusaha memasukkan kontolnya kedalam memek Arin yg masih berisi kontol mang Yayan.
Mang Anto terlihat seperti mengejan dan berusaha sekuat tenaga melebarkan memek Arin. Sedangkan Arin kulihat sedang menangis dan berusaha berteriak. Seperti kesakitan sekali. Sejurus kemudian kepala penis mang Anto mulai berhasil masuk ke memek Arin, namun Arin masih meronta ronta.
Mang Anto kemudian memegangi tubuh Arin, posisi mereka berdempetan dan berputar arah secara perlahan. Kaki Arin terlihat seperti lemas, mengapit tubuhnya mang Anto. Arin kemudian di depempet dari atas oleh Mang Anto dan dari bawah oleh Mang Yayan. Wajahnya dipalingkan menghadap ke mang Yayan, wajah mang Yayan menyambut dari bawah dengan berusaha menenggak sedikit sehingga mereka berciuman lagi.
Mang Anto mulai menggenjot secara perlahan. Tangannya bersandar ke kasur mengapit tubuh Arin dan Mang Yayan. Kaki Arin bergerak sesuai dengan irama pergenjotan sedangkan payudaranya kadang di tampar tampar oleh Mang Anto.
Arin terhentak hentak oleh goyangannya mang Anto, disisi lain Mang Yayan juga mulai membantu goyangan demi goyangan sehingga tubuh Arin terhentak-hentak. Tak berselang lama gerakan Mang Yayan makin kasar dan meremas payudara Arin dengan keras hingga Arin berteriak. Dia kemudian mencabut kontolnya dan buru buru berdiri mengarhkan kontolnya ke mulut Arin.
Arin hanya pasrah membuka mulutnya dan menelan peju yang di hasilkan oleh kontol Mang Yayan. Banyak sekali cairan yang keluar dari kontol Mang Yayan hingga sedikit meluber dari mulutnya Arin.
Mang Anto menghentikan genjotannya sebentar dan meraih tali tambang yang ada di dekatnya tanpa mengeluarkan kontolnya keluar dari memek Arin. Arin bernafas panjang seperti kelelahan, tak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulutnya. Terkadang dia batuk dan memperhatikan mataku, aku buang muka karena malu.
Mang Anto menbuat simpul mati dan mengikat tali tambang itu ke leher Arin. Arin memegangi tali kekang lehernya itu dan minta di lepaskan, namun Mang Anto tidak peduli. Dia tetap memasangkan simpul mati itu ke leher Arin dengan kencang.
Mang Anto memeganti tali itu, tangan kanannya meraba raba lubang pantat Arin. Jarinya dia masukkan hingga membuat Arin meringis kesakitan. Ekspresi Arin campur aduk antara nikmat, sedih, marah, ketakutan, dan kesakitan. Wajahnya merah.
Mang Yayan memberikan botol baby oil ke Mang Anto. Tampaknya Mang Yayan sudah kembali ngaceng dan siap tempur kembali. Mang Anto kemudian membukanya dan mengucurkannya ke pantat Arin terutama liang boolnya.
Sejurus kemudian Mang Anto mencabut kontolnya dari Memek Arin, Kontol mang anto kemudian memaksa masuk pantat Arin. Arin tampak sangat kesakitan, giginya bahkan sampe nyengir nyengir. Sesaat setelah kepala kontolnya Mang Anto masuk sedikit ke liang anal Arin, arin tampak berteriak dan mencoba untuk kabur sehingga kontol Mang Anto keluar lagi.
Mang Anto menarik tali tambang yang mengikat Arin hingga membuat Arin tercekik. “Ohok ohokkkkkk” sementara Asep datang dan memegangi arin agar tidak menjauhi Mang Anto. Mang Anto menarik tali tambang itu dengan keras sampai seperti orang kesetanan, dia melakukan itu sambil memasukkan paksa kontolnya ke dalam lubang Anal Arin.
Bless akhirnya kontolnya masuk seluruhnya kedalam lubang Anal Arin. Mang Anto mulai memaju mundurkan kontolnya tanpa melepas tali tambang itu. Arin tampak tercekik sambil menahan sakit yang dirasakan di lubang Analnya. Melihat itu aku malah makin terangsang dan tanpa sadar entah sampai kapan aku mulai berada di samping kiri Arin sambil mengocok.
Aku menampar nampar istriku sendiri dan mencium lehernya dengan penuh nafsu. Istriku terkokoh kokoh kesakitan karena jeratan leher itu. Barulah Mang Anto melonggarkan ikatannya itu. Setelah ikatan itu dilonggarkan Arin langsung bernafas dengan panjang berkali kali layaknya orang kehabisan nafas.
Aku malah makin terangsang melihat itu dan meraba raba memek Arin. Tanpa sadar Aku sudah memasukkan kontolku ke dalam memek istriku yang sudah penuh dengan peku dan cairan kewanitaannya.
Aku membalik badan istriku agar berada diatasku. Ku tatap wajahnya yang cantik dan imut. Mulutnya belepotan sperma dan muntahan dia. Mang Anto mengikuti posisi kami dan berada diatas sambil terus menggenjot lubang Anal Arin.
Kedua tangan Arin di pegang ke belakang oleh Mang Anto. Sehingga posisi arin tertarik ke belakang. Mau tidak mau dia harus mengangkat badannya agar sejajar dengan Mang Anto. Arin mulai ikutan bergoyang dan mulai menikmati sex bersama kami.
Mang Yayan datang dan menarik rambut Arin. Dia menampar Arin dan memanggilnya pecun serta menyuruhnya membuka mulutnya. Mang Yayan kemudian menyodorkan kontolnya dan memaksa arin mengulum kontolnya.
Malam itu aku pulang kerumah tanpa Arin, aku mendapatkan pesan dari mang Yayan kalau baju bdsm sudah dipakaikan ke Arin. Katanya mereka sekarang sedang istirahat.
Mang yayan mengirimkan foto arin sedang terbaring lemas tak berdaya dengan badan blepotan sperma dan keringat. Ada banyak foto yang dikirimkan oleh Mang Yayan, salah satunya adalah foto Asep menginjak wajah Arin tepat dimulutnya. Arin tampak dipaksa membuka mulutnya dan menjilati kaki asep.
Kemudian terdapat foto lain dimana perut Arin ditulisi lonte murahan sambil payudaranya di injak oleh Mang Anto. Dalam foto itu Mang Anto menginjak payudara Arin sambil tangannya berpose fuck kearah kamera.
Tak lama kemudian mang Yayan mengirimkan video mang Anto sedang nyusu ke payudara Arin. Arin hanya mendesah saja ketika Mang Anto menjilati putingnya.
Sesekali mang Anto menyusur ke mulut Arin, menciuminya dengan penuh nafsu. Mungkin Arin adalah wanita yang tidak pernah dia bayangkan bisa berciuman dengannya. Kini Arin menjadi lonte pribadi mereka bertiga dan bebas dipakai kapan saja.
Asep mendekat dan mulai ikut meraba raba Memek Arin. Arin semakin mendesah ketika Mang Anto menciumi bibirnya semakin ganas. Seketika Mang Anto melepaskan ciuman bibirnya itu dan Arin langsung bernafas panjang. Terlihat di video bahwa Mang Yayan sedang mengocok juga sambil memegang hp.
Mang Anto tiba tiba menampar Arin hingga Arin berteriak kesakitan. Dia tidak bisa memegangi pipinya sendiri yg sakit karena kedua tangannya diikat kebelakang.
Arin : “Awww awwww ampung mang”.
Mang Anto : “sayang gak sama aku ??”
Arin : (diam)
Mang anto kemudian menampar Arin sekali lg dengan keras. Plakkkk
Arin : “awww awww sakiittt”
Mang Anto : “sayang gak sama aku ??”
Arin : “i… iya… sayy”
Belum sempat Arin menyelesaikan kalimatnya, mang Anto sudah menamparnya lagi lebih keras.
Arin : “awww iya iya mang aku syg sama amang, syg bgt i love you”
Mang Anto : “kalau sayang kenapa masih manggil mang ?? Panggil aku anto sayang”
Arin : (diam)
Mang anto kemudian menampar arin sekali lagi. Kali ini payudaranyapun di cubit dengan keras oleh Asep.
Arin : “awwww awww sakit lepasin iya Anto syg i love you, asep sayang, yayan sayang aku syg sama kalian semua. Syg bgt.”
Mang Anto : “lebih syg sama kita atau sama suami kamu??”
Arin tadinya hanya diam saja namun ketika mang Anto mengacungkan tanganna lagi, dia langsung menjawab.
Arin : “aku lebih sayang sama kalian dripada sama suamiku sendiri”
Mang Anto : “tuh sana ngomong ke arah kamera, kalau kmu lebih syg sama kita dan pengen terus sama kita”
Arin : “mas, aku seneng sama mereka. Aku syang sama mereka bertiga, aku mau hidup sama mereka lebih daripada mas. Awww”
Asep kemudian menyunut rokoknya ke pentul Arin.
Asep : “bilangin sesuai yg tadi sebelum di video kalau kamu minta satu kamar khusus dirumah nanti kalau udh pulang, buat kita ngewe kamu”
Arin : “Mas, aku minta 1 kamar buat tidur bareng mereka. Nanti aku gak tidur bareng mas setiap malem aku mulai sekarang bobonya sama mereka di kamar khusus”
Asep menyunut kembali Arin namun kini di memeknya.
Arin : “aww aww ampun mangg, ehh Asep sayangg”
Mang Yayan : “yaudh sekarang sepongin dlu kontolku”
Mang Anto : “tuh sepong dlu tuh”
Arin mendekattkan mulutnya dan mulai menyepong Mang Yayan.
Arin : “aamm ammm hmmm”
Mang Anto: “berdiri kamu sambil nungging.”
Arin berusaha untuk berdiri namun susah karena kedua tangannya diikat kebelakang. Asep kemudian inisiatif menarik Arin agar berdiri dengan posisi mulutnya masih mengulum kontol Mang Yayan. Mang anto kemudian berlutut dan menciumi pantat Arin.
Asep : “mulus bgt euy”
Asep ikut ikutan mengelus elus paha Arin dan sesekali memegangi payudaranya lagi. Sedangkan Arin masih terus menyepong kontol Mang Yayan dengan penuh susah payah.
Mang Anto kemudian berdiri menyuruh arin Lebih membuka kedua pahanya. Tangannya mengorek memek Arin. Setelah mengocok sebentar. Mang anto kemudian mengarahkan kontolnya ke memek Arin.
Sejurus kemudian arin mendesah seiring keluar masuknya kontol Mang Anto, namun suaranya tertahan karena sedang menyepong kontol Mang Yayan.
Arin tampak kesulitan mempertahankan posisinya karena kedua tangannya diikat kebelakang. Tidak ada tumpuan agar posisinya tetap berdiri menungging sambil mulutnya menyepong kontol. Asep inisiatif memegangi Arin agar tidak jatuh sambil memegangi dan memeras payudaranya yang putih dan besar karena hamil.
Perut Arin terlihat lebih besar dikarenakan posisinya saat ini. Mang Anto menampar nampar pantat arin dan sesekali sedikit meremas perut Arin membuat Arin ketakutan karena dia tidak mau anaku yg dikandungnya kenapa kenapa. “Hmmmm mang Jangan di remas perutku sakit” ujar arin kesakitan, namun tak berselang lama Mang Anto menampar pantatnya dengan keras “mana sayangnya ??” Ujar mang Anto. “Awww Iya maaf Anto sayang” ujar Arin sambil kembali dipaksa menyepong oleh Mang Yayan.
Ada yang aneh dari video tersebut. Dari semenjak Arin di tampar pantatnya tadi sudut pandangnya hanya memperlihatkan punggung Arin saja dan Arin tampak kesulitan mempertahankan posisi tersebut. Padahal seharusnya walaupun Arin kesulitan menahan posisinya, tapi secara logika seharusnya tidak sesulit itu sampai kadang Arin seperti tertarik kebawah.
Sejurus kemudian mang yayan mempercepat gerakannya. Dia memperkosa mulut Arin dengan ganas. Kepala Arin diadukan berkali kali ke pahanya Mang Yayan layaknya kesetanan. Arin tampak sempoyongan kesana kemari sampai sampai memeknya lepas dari kontol Mang Anto. Hp kemudian diambil alih oleh Asep.
Asep mengarahkannya ke Mang Anto, dia diam saja mengerti dengan keadaan dan tidak memaksakan untuk mencocok memek Arin dengan kontolnya lg. Leher Arin di cekik sedemikian rupa hingga Arin mau muntah, badannya sempoyongan hingga tidak kuat lagi. Dia ambruk tepat saat Mang Yayan orgasme untuk kesekian kalinya, sehingga sperma mang yayan ngecrot keluar dari mulut Arin.
Saat arin ambruk kepalanya di injak oleh Asep. setelah asep menyebutnya lonte murahan, kemudian dia memperlihatkan payudaranya Arin. Entah kapan mereka memasangnya, pantas saja Arin kesulitan mempertahankan posisinya. Ternyata Kedua payudara Arin di borgol oleh borgol tangan sehingga payudaranya menyembul keluar. Payudaranya tampak merah dan memar.
Di rantai tersebut diikatkan lagi sebuah rantai di masing masing payudaranya. Sekilas kulihat rantai tersebut diikatkan ke barbel. Jadi dari tadi Arin menahan berat barbel dengan payudaranya sambil melayani para pria penuh nafsu.
Entah apa yang ada dipikiran mereka namun Asep menginjak leher Arin dan menendang kecil hingga Arin berguling.
Mang Anto : “heh lonte, berdiri !! Aku pengen liat kamu ngangkat barbel pake susu kamu”
Arin hanya diam saja sambil menangis, namun Asep inisiatif menjambak rambutnya dan memaksanya berdiri hingga dia akhirnya berdiri dengan kondisi payudara mengangkat barbel. Terlihat berat sekali. Kalau diukur mungkin panjang rantai itu masing masing hanya sepanjang dua jengkal tangan saja, sehingga jika berdiri maka barbel tersebut akan sejajar dengan kedua paha Arin.
Mang Yayan yang habis collapse selepas orgasme kemudian bangkit lagi dan memakaikan topeng ke kepala Arin. Topeng itu menutup semua kepala Arin kecuali mulutnya saja. Sehingga kini Arin tidak bisa melihat apa apa, untuk nafaspun dia pasti kesusahan. Kedua tangannya terikat dan kedua payudaranya di borgol ke barbel yang berat.
Mang Anto kemudian mendekat dan menyunut rokoknya ke pantat Arin hinga Arin berteriak dan sempoyongan hampir jatuh lagi namun seperti biasa Asep membantunya berdiri.
Mang Anto mengarahkan kembali kontolnya ke memek Arin dari belakang dan menyurub Arin membuka kedua pahanya. Arin kemudian disetubuhi dengan posisi berdiri sambil payudaranya menahan barbel. Asep memegangi leher Arin dan sedikit mencekik namun Arin tidak memberikan respon besar, hanya mendesah dan berteriak saja karena tusukan kontol Mang Anto.
Mang Anto kemudian mencupangi leher Arin sambil mempercepat gerakannya. Barbel Yang membebani payudara Arin bergoyang kesana kemari sehingga kadang menabrak paha Arin dan membuatnya kesakitan. Mang Anto terus terusan bilang “i love you” pada Arin saat mencupanginya dan menyuruhnya membuka mulutnya. Mereka berciuman dengan sangat mesra dan sejurus kemudian mang Anto orgasme di dalam memek Arin dan mendorng Arin sehingga dia terjatuh kembali.
Kini Arin berbaring tak berdaya. Dia kesakitan karena borgol yang mengikatnya. Namun anehnya kini sudah tidak menangis lagi, malah tertawa layaknya mentalnya sudah gila. Asep kemudian menunggangi Arin yang terbaring dari belakang dan mencaplan kontolnya ke dubur Arin. Arin mendesah sambil tertawa dia ikut menggoyangkan pantatnya maju mundur demi memuaskan asep.
Asep mengarahkan kameranya sebentar ke memek Arin dan ternyata sperma mang Anto mengalir dengan deras. Asepkemudian mengarhkan kameranya ke wajah Arin yang senyum mendesah sambil di pecuti asep agar goyangannya semakin kencang. Bosan dengan posisi itu, Asep menyuruh Arin untuk membuka mulutnya lebar lebar. Dia kemudian mengarahkan kontolnya ke mulut Arin. Namun hanya sebentar, dia kemudian mengocok dan menyuruh Arin tetap menguka mulutnya. Sejurus kemudian Asep kembali ngecrot tepat dimulut Arin. Kedua borgol dari payudaranya kemudin kini dibuka, arin disuruh istirahat dan bersiap untuk ronde selanjutnya.
3 jam berlalu semenjak mang Yayan mengirimkan video istriku sedang diperkosa secara brutal. Semenjak itu pula aku sepertinya terangsang ketika Arin diperlakukan secara brutal. Aku kemudian menghubungi mang Yayan lewat wa mengenai kondisi mereka, ternyata mang Yayan masih bangun. Dia mengirimkan poto Arin yang tengah tidur lemas di tempat tidurnya, sedangkan Mang Yayan dan yang lainnya sedang minum kopi dan merokok. Tentu saja mereka semua dalam kondisi telanjang.
Mang Yayan bertanya padaku apakah aku suka dengan perlakuan mereka terhadap Arin. Lalu aku menjawab “suka banget bahkan kalau bisa Nanti istri saya jangan dipulangin dulu. Saya kasih waktu lagi satu hari buat istri saya disitu”. Mendengar itu tentu mang Yayan menolak, karena katanya Arin sudah setuju kalau mang yayan dan yang lainnya mulai saat ini akan tinggal dirumah kami. Bahkan dia meminta uang perbulan sekitar 5 juta rupiah dan kalau tidak maka Video pemerkosaan Arin akan disebarkan oleh mereka atau bahkan lebih buruk lagi, mereka akan melaporkanku atas dasar pemerkosaan karena dari awal akulah yang menyuruh mereka bertiga untuk memperkosa Arin.
Hal itupun membuatku lemas dan setres, namun disaat yang bersamaan juga ada kenikmatan yang tinggi sekali diperlakukan seperti ini. Istriku mulai saat ini menjadi lonte pribadi mereka dan uangku diperas, jika tidak maka aku akan dijebloskan kepenjara.
Katanya mulai besok pagi, mereka akan melakukan sesuatu kepada Arin dan mereka akan mengirimkan videonya kepadaku. Untuk sekarang Arin akan dibiarkan beristirahat dlu hingga pagi dan tidak akan di ewe siapapun terlebih dahulu. Namun Arin tetap tidak diperbolehkan memakai baju sama sekali, hanya dibalut selimut untuk menghangatkan tubuhnya.
Akupun tidak bisa berkata apa-apa. Hanya rasa penasaran saja yg menghantuiku saat ini, apa yg sedang dipikirkan Arin sekarang dan bagaimana perasaanya satu ruangan bersama para pria telanjang yang baru saja sudah memperkosanya. Apakah dia senang ?? Tentu dia senang karena aku sudah memberikan pengalaman yang berharga sebagai suami. Tidak ada suami sebaik aku yang memperbolehkan dia ngewe bersama orang lain.
Malam itu aku memutar ulang video yang tadi dikirimkan oleh mang yayan dan mengocok sampai 3 kali setelah itu aku tidur.
….
Saat aku bangun, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Aku langsung mengecek hpku Tak ada kabar apa-apa dari Mang Yayan. Aku khawatir dan penasaran apa yang sedang mereka lakukan, aku mencoba menghubungi mang Yayan namun tidak ada jawaban. Akhirnya aku memutuskan segera bergegas untuk pergi ke gubuk yang kemarin.
Sesampainya di gubuk tersebut ternyata pintunya dikunci, namun aku bisa mendengar desahan dan teriakan Arin dari kuar sini. Aku mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya Asep keluar dan mebukakan pintu. Kulihat disitu Mang Yayan sedang menjilati memeknya Arin. Arin tampak tersenyum keenakan karena dijilati oleh Mang Yayan.
Sedangkan Mang Anto ternyata sedang ngocok di atas mulut Arin, sejurus kemudian dia orgasme. Setelah aku masuk, Asep menutup pintu kembali tanpa bilang sepatah kata apapun. Mang Anto antusias menyambutku ketika tahu aku datang. Dia memuji stamina Arin dan kecantikan serta kemulusannya. Aku kemudian meminta waktu sebentar untuk ngobrol bersama Arin. Namun Mang Anto dengan nada penuh tekanan melarang, setelah aku mohon mohon akhirya dia memperbolehkanku untuk mendekati istriku.
Aku diperbolehkan mendekati Arin asal dengan satu syarat. Aku harus berciuman dengan Arin dan membersihkan sperma yang ada pda mulutnya. Arin yang tadinya senyum langsung melihat kearah wajahku dengan tidak tega, namun karena aku juga sedang kangen dan tidak ada pilihan lain maka aku langsung memeluk Arin dan menciumi mulutnya yg penuh sperma mang Anto. Mang Yayan tau diri dan mejauhi kami berdua.
Aku akhirnya bisa menyentuh kembali Arin, Arin tampak senang ketika aku memeluknya. Dia hendak memeluku balik namun kedua tangannya diikat ke belakang seperti biasa. Aku mencumbu lehernya yang penuh kringat. Arin hanya mendesah saja. Arin kemudian menyuruku untuk berbaring, dia bangun dan mengaragkan memeknya ke penisku.
Aku menbantu memasukkan penisku ke menek Arin. Arinpun kemudian bergoyang dan kembali menciumi ku, dia tampak senang sekali. Arin merebahkan tubuhnya di tubuhku, jadi perutnya yang hamil besar menekan perutku. “Aku akan layani kamu suamiku” begitu ucapan arin sebelum akhirnya Asep menjambak Arin dan menyuruhnya untuk mengulum kontolnya.
Arin : “ahh ahh hmpppp”
Asep : “bagus, jilatin”
Aku : “tetep goyangin sayang”
Arin lanjut bergoyang ketika mendengar permintaanku. Dia dengan susah payah bergoyang sambil menyepong Asep. Asep kemudian menekan kepala Arin kuat kuat ke pahanya hingga arin tersedak dan terbatuk batuk. Ada sedikit muntahan mengalir keluar dari mulutnya. Mang Yayan datang dan menekan bagian belakang kepala Arin dengan kakinya agar semakin dalam. Arin pasrah saja sambil terus terbatuk batuk, kedua tangannya yang terikat di pegangi oleh Mang Yayan sambil bagian belakang kepalanya terus di tekan dengan kaki.
Arin berhenti bergoyang saat dikerjai oleh Mang yayan dan Asep. Akhirnya aku inisiatif menggoyangkan pahaku agar Arin tetap nikmat dientot.
Tak berselang lama, Mang yayan melepaskan kakinya dari kepala Arin. Arin langsung refleks melepaskan mulutnya dari kontol asep dan langsung bernafas. Asep kemudian mengambil botol akua disampingnya dan menyuruh arin kumur kumur dan meminumnya, Arin menurut.
Setelah mengelus ngelus rambut Arin, asep kemudian berganti posisi. Kini dia mengorek ngorek anus Arin. Dia kemudian mengacungkan kontolnya ke anus Arin dan memasukkannya. Arin langsung mendesah ditunggangi dari atas oleh Asep “hmmppp ahhhh”.
Asep menjambak rambut Arin yang diikat kuda. Dia kemudian membelai pipi Arin dan menciumi bibirnya. Pemandangan ciuman mereka dapat dilihat secara langsung dari arah bawah tempatku berada. Arin menggoyangkan kembali badannya sambil terus berciuman sampai lidahnya dan lidah Asep saling jilat menjilat.
Aku kemudian meraba raba payudara Arin dan menarik kecil membuat Arin semakin mendesah. Sejurus kemudian aku merasakan akan ada yang keluar dari kontolku, aku hendak orgasme aku kemudian berinisiatif mencabut kontolku dan berdiri mengarahkan kontolku ke mulut Arin. Arin langsung menyepong kontolku dengan penuh kasih sayang, dia menyedot tanpa ampun hingga membuatku kegelian dan ngecrott berkali kali.
Akupun kemudian menepi dan menjauhi Arin, aku melihat pemandangan Arin dianal oleh Asep. Sungguh pemandangan yang indah antara seorang perempuan putih mulus di ewe oleh anak pemulung.
Mang Yayan mendekati Arin dan menyuruhnya menjilati kontolnya. Arin mulai kewalahan dan hampir ambruk. Tapi kepalanya di perkosa maju mundur oleh mang yayan. Begitulah seterusnya hingga mang yayan keluar di mulut arin. Asep juga melepas kontolnya dan sperma mengalir dari memek Arin.
Arin pingsan dan tergeletak tak berdaya. Asep dan yang lainnya juga sepertinya sudah lemas. Mereka merokok keluar meninggalkan kami berdua. Aku langsung menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Arin. Kuambil lap di pinggir situ dan menggunakannya untuk mengelap sperma dan keringat yang ada ditubuh Arin.
Arin tertidur pulas walaupun aku meraba raba memek dan payudaranya. Ku cium dan kulumat bibirnya yg mungil itu namun dia tak bergiming dan tetap tertidur pulas. Aku kemudian menindih dadanya dan memasukkan penisku ke mulutnya Arin.
Anehnya Arin tampak merespon walau matanya masih merem. Lidahnya menjulur dan menjilati kontolku. Aaah imut dan cantik sekali istriku ini.
Sekarang kini sudah jadi lonte murahan milik para tukang kuli. Ku perdalam kontolku masuk ke mulutnya hingga mentok. Arin mendesah dan mempercepat nafasnya.
Dia menjilati kontolku dengan lahap hingga membuka matanya. Lalu kedua mata kami bertatapan dan Arin tersenyum lebar. Dia kemudian mengemut kontolku dengan penuh kasih sayang.
Ku elus memeknya yang mulus dan ku masukan jariku hingga dia kegelian. Arin tampak kesusahan karena kedua tangannya diikat. Namun dia berusaha bangkit dan memindahkan senderannya ke kepalaku. Arin kemudian mulai menjilati kontolku kembali dengan lahap. Sesaat Arin melepaskan mulutnya dari kontolku dan berkata “kok kamu lama sih datangnya, akukan pengen di ewe sama kamu juga”.
Aku : “ya gpp sayang, aku pengen liat kamu di ewe sama mang yayan dkk. Semalem nikmat gak ??”
Arin : “nikmat lumayan sayang, aku suka diginiin tapi aku maunya di ewe sama kamu.”
Aku : “kamu gk marah sama aku ??”
Arin : “enggak, malah aku makasih sama kamu. Aku jadi bisa ngerasain sensasi baru”
Aku : “berarti kamu suka di gangbang dong ??”
Arin : “iya suka hihi”
Ku pegang payudaranya arin dia mendesah kegelian. Aku mau melepaskan ikatan tangannya namun ternyata di gembok dan aku tidak tau kuncinya dimana.
Saat aku hendak meremas kedua payudara Arin tiba tiba datang lagi dua orang yang baru. Itu adalah Tono (40) dan Iwan (41) . Kedua perawakannya besar dan gendut mungkin sekitar 80 kg namun penisnya lebih besar daripada punyaku.
Mang Anto datang membimbing mereka masuk dan menyuruh mereka bugil.
Mang Anto : “Mas awas dulu ya, mau dipake (memeknya)”
Arin dengan sedih melepaskan kontolku ketika aku bangkit. Tono dan iwan melepaskan bajunya hingga telanjang bulat. Mang Anto kemudian memakaikan kerudung langsung pakai ke Arin dan memakaikan penutup mata juga penutup mulut. Arin hanya bisa menurut, anehnya dia tersenyum.
Asep masuk membawa kamera. Saat kutanya mau ngapain ternyata mereka hendak membuat film porno double peneration wanita langsing oleh dua org gemuk yang mana org itu adalah Tono dan Iwan. Aku excited ketika Arin disuruh duduk di lahunan Iwan sambil kedua dadanya diremas.
Iwan yang tengah telanjang bulat sudah sangat tegang ketika kontolnya menyentuh Arin yang sexy dan putih itu. Perawakan Iwan dan Tono itu tidak beda jauh dari mang Yayan yang kucel dan lusuh. Melihat istriku di pangkuan orang lain dengan masing masing telanjang bulat dan memakai kerudung membuatku excited apalagi aku masih belum orgasme semenjak kontolku di lepas oleh mulut Arin tadi.
Mang anto memberi aba aba kalau nanti setelah kameranya dinyalakan maka langsung gass aja. Mang Anto juga menyuruh Tono untuk menyetubuhi Arin dengan penuh nafsu, setelah itu Iwan diminta datang dan ikut memperkosa Arin.
Arin hanya diam saja menunggu untuk persetubuhan selanjutnya. Hingga Asep menyalakan kamera dan dimulailah syuting film porno ini.
Tono mulai meremas kedua payudara Arin dengan sangat ganas. Kedua telapak tangannya yang besar mampu untuk hampir menutupi masing masing payudara Arin. Arin mendesah ketika lehernya di cupang Oleh Tono.
Kemudian datanglah Iwan, dia menampar Arin dan menyodorkan kontolnya ke pipinya. Pipi Arin di tampar tampar oleh Iwan menggunakan kontolnya. Memek Arin di elus oleh Tono hingga Arin kegelian. Karena kedua mata dan mulutnya ditutup ini menjadi sangat menyenangkan ketika aku melihatnya.
Tono kemudian berdiri dan menunggangi punggung Arin higga Arin terbaring. “Hukkk” teriak kecil Arin kesakitan ketika tubuhnya terhimpit badan besar Tono. Hal itu wajar karena tubuh Arin jauh lebih kecil daripada Tono.
Perut Arin yang hamil terhimipt namun itu tak berselang lama karena Tono langsung pindah posisi duduk di pahanya Arin. Arin diam saja ketika Iwan menginjak kepalanya dan menendang nendang kecil.
Tono kemudian mengorek ngorek lubang memek Arin dan mulai mengarahkan kontolnya ke memek Arin. Sejurus kemudian Arin menggeliat ketika Tono memasukkan kontolnya. Sungguh pemandangan indah melihat istrimu yang berbadan kecil di ewe oleh pria gemuk berbadan besar.
Tak berselang lama kemudian dalam posisi kontol masih di dalam memek Arin. Tono membalikkan badan dan menempatkan Arin diatasnya. Kemudian datanglah Iwan yang ikut mengarahkan kontolnya kememek Arin. Ternyata mereka hendak melakukan vaginap double peneration.
Masuklah kontol Iwan ke memek Arin, namun vagina Arin yang sempit tentu tak semudah itu mengizinkan kontolnya masuk. Agak seset tapi Iwan tetap memaksa. Arin mengejang tampak sangat kesakitan bahkan walau mata dan mulutnya ditutup wajahnya terlihat menangis.
Iwan terus memaksa kontolnya masuk namun selalu gagal, kulihat memek Arin mulai lecet karena itu. Akhirnya jarinya Iwan membuka sedikit memek Arin dan ketika ada celah lubang dia langsung berusaha memasukkan kontolnya ke memek Arin dengan penuh tenaga.
Arin terus mengejang dan mencba kanur namun apalah daya dia dipegangi oleh Tono dan Anto. Akhirnya kontol iwan berhasil masuk ke memek Arin menenani kontol Tono. Kini ada dua kontol masuk ke memek Arin. Arin tampak berteriak tapi tertahan.
Mang Yayan kemudian mengintruksikan mereka berdua agar melakukan sandwich dan menjepit tubuh Arin.
Arin teus di genjot oleh tono dan iwan. Kakinya terjuntai juntai mengikuti irama dari genjotan tono dan iwan. Disaat saat pergulatan yang ganas itu Aku menanyakan apakah Arin sudah makan atau belum. Sebab walau bagaimanapun dia tetap harus makan.
Mang Yayan menjelaskan bahwa tadi subuh dia sudah diberi makan nasi dengan lauknya sperma dari mereka bertiga yg dikumpulkan di gelas. Mendengarnya aku kaget, istriku disuruh makan nasi campur sperma disaat saat hamil.
Katanya pas malam Arin tidur dipelukannya Mang Anto dengan kondisi kontol Mang Anto dibiarkan semalaman di memek Arin. Arinnya tidak melawan karena capek. Lalu saat itulah dijadikan kesempatan untuk memberikan Arin obat perangsang yang membuatnya ketagihan di ewe. Obat perangsang itu menbuat Arin selalu gatal memeknya.
Aku kembali melihat Arin yang sedang diperkosa oleh dua pria. Ditengah tengah persebutubuhan itu entah kenapa aku mendekat dan meminta melepskan penutup mulut dri mulutnya Arin.
Video tidak di pause, kamera tetap menyala ketika aku melepaskan penutup mulut itu dari mulut Arin. Seketika Arin langsung berteriak teriak “argghhh akhhh sakit sakitttttr awwwww enakkkkkk terusssss” Arin berteriak sekencang kencangnya. Apalagi ketika Iwan meremas payudaranya dengan kencang.
Mang Anto kemudian menyuruhku untuk melepaskan ikatan tangan Arin juga lalu menyuruhku mengarahkan tangan Arin ke kontolku agar dia bisa mengocok kontolku.
Arin sambil tangannya merayap rayap dan tubuhnya bergoyang goyang mulai berusaha mencari kontolku karena dia mendengar perkataan Mang Anto bahwa aku sedang didekatnya. Dia senang dan bahagia kerika tangannya meraih kontolku. “Aahh syg aku seneng kmu disini ahhh ohhhh arghhh”.
Tangannya menggenggamku dengan kuat seperti berpegangan pda tanganku. Iwan kemudian mendejati bibir Arin dan menciumnya dengan ganas. Teriakan Arin tertahan samoai Iwan melepaskan ciumannya dan mendorong kepala Arin ke kontolku. Iwan menyuruh Istriku menyepongku.
Arin menurut dan langsung mengemut kontolku sambil badannya terus di goyang atas bawah oleh tono dan Iwan. Tono meremas kedua payudara Arin dengan sekuat tenaga hingga meninggalkan bekas memar memar pada payudara Arin.
Aku tidak kuat melihat pemandangan menggairahkan ini, jadi kuercepat goyanganku sehingga penisku keluar masuk mulut Arin dengan cepat hingga crottt. Air maniku keluar banyak sekali memenuhi mulutnya.
Selepas itu aku diminta mundur dan menjauh. Kulihat badan istriku di balik posisinya kini jadi tengkurap di badan iwan dan di tindih oleh tono. Tono menciumi bibir arin dengan ganas. Keduanya mempercepat goyangannya di memek Arin.
Payudara Arin di tampar tampar dan diremas oleh Iwan. Arin tampak kesakitan kedua tangannya bertumpu pada pundak iwan sedangkan rambutnya di tarik tarik oleh Tono seenaknya.
Memeknya di goyang oleh kedua laki laki bertubh besar yang baru dikenalnya. Semua laki laki disini statusnya jauh dibawah istriku tapi semua menganggap istriku lonte kecuali aku.
Tono membuka ikatan rambut Arin sehingga rambut Arin kini terurai kemana mana menutupi wajahnya. Diapun tidak kuat dengan tangannya yg bertopang ke dada Iwan sehingga dia ambruk dan memutuskan memeluk leher Iwan. Iwan menciumi pipinya kemudian bibirnya. Tono terus menggenjot paha Arin yang putih mulus.
Begitu seterusnya hingga akhirnya setelah 10 menit kemudian mereka bertiga orgasme. Adin di tinggalkan begitu saja setelah Iwan dan Tono ngecrot di memeknya. Mang Anto kemudian datang dan menyuruh Arin bangun dan duduk dengan posisi mengangkang. Dia kemudian menunjukkan memek Arin yang penuh sperma mengalir keluar dari lubangnya ke kamera video.
Dan videopun akhir selesai, kini ikatan Leher Arin di tarik oleh mang Yayan sehingga Arin harus menurut dan ikut berjalan ke arah Yang dituntun mang Yayan. Mang yayan menyuruh Arin mandi dan setelah mandi, makan. Mang Yayan ternyata sudah menyiapkan nasi bungkus untuk Arin dan menyuruh semua pria disana menjauhi Arin terlebih dahulu agar dia istirahat termasuk aku.
Kami ber enam kemudian setuju untuk memberi arin ruang (walapun tidak ada ruangan lain disitu). Kami menjauh dan mengobrol. Mang yayan dan yang lainnya memujiku yang mau memberi istri mulusnya ke mereka semua.
Asep bertanya padaku apakah persetubuhan ini akan lanjut atau tidak. Namun Mang Yayan langsung menjawab bahwa persetubuhan ini akan lanjut, nantinya mereka semua tidak perlu bekerja lg dan akan bekerja sebagai pemuas nafsu Arin. Mereka semua akan dikasih akses bebas ke rumahku untuk memperkosa Arin. Aku sebetulnya kaget atas rencana mang Yayan, namun saat ini aku juga nafsu mendengarnya.
Saat kami semua sedang asik mengobrol, mang Anto bilang bahwa perempuan cantik seperti Arin harus dikuasai oleh kita kita saja dan tidak boleh diserahkan ke orang lain. Selain itu dia baru pertama kali dalam seumur hidup bisa menggauli perempuan selevel Arin, maka dari itu dia berharap melampiaskan semua hasrat sexualnya terhadap Arin.
Beberapa saat kemudian Arin keluar dari kamar mandi hanya berbalut selimut. Dia kemudian duduk dan membuka nasi bungkus yg diberi oleh Mang Yayan. Dia terlihat menyantapnya dengan lahap karena kelaparan. Saat kulihat baik baik ternyata dia memakai celana dalam dibalik selimutnya itu.
Selesai makan Mang Yayan bangkit dan mendekati Arin. Dia memegangi tali yang mengikat leher Arin dan membimbingnya ke arah kami. Ketika dia bersila Arin disuruh rabahan di pahanya sambil mengemut kontolnya. Arin menurut saja sambil melahap penis mang Yayan. Sedangkan kedua kakinya diretangkan di pahaku.
Mang Yayan mengelus ngelus rambut Arin dan payudaranya, arin karena sangat lelah tidak terlalu bertenaga. Dia hanya memasukkan penis Mang Yayan yg masih kecil itu (kemungkinan karena sudah orgasme berkali kali) kemulutnya dan tertidur pulas.
Arin tampak kelelahan karena lubangnya dipakai seenaknya oleh mereka. Bahkan kerika Arin hendak tertidur Mang Anto menarik tali kekang Arin dan menyuruhnya untuk pindah tempat agar menyepong dirinya. Arin hanya bisa menurut sambil lesu dan rebahan di paha mang Anto sambil mengemut penisnya.
Mang Anto membeberkan niatnya padaku, ternyata ada rencana lain yang mang anto belum bilang kepadaku. Dia hendak menikahi Arin dan menyuruhnya poliandri.
Aku kaget sekali mendengarnya, bahkan dia mengusulkan semua pria yang ada disini menikah saja dengan Arin agar Arin dapat dinikmati bersama.