Perkosa ABG Baru Menikah – Kisah ini berawal pada Minggu kemarin aku mempunyai tetangga yang baru tinggal disebelah rumahku. Setelah aku bertanya-tanya ternyata yang pindah disebelah rumahku adalah pasangan suami istri yang baru saja menikah. Yang laki-laki bernamanya Nafi umurnya sekitar 32 tahun dan yang perempuan namanya Della umurnya sekitar 24 tahunan. Saat aku pertama melihat mereka berdua aku sudah mengetahui kalau jarak umur antara mereka berdua lumayan jauh, terlihat dari wajah laki-lakinya yang sudah agak tua.
Ceritaxxx – Tapi aku sangat tertarik banget dengan istrinya yang bernama Della. Dia sudah muda, cantik, dan juga memiliki tubuh yang sangat Sexy dengan tinggi sekitar 165cm, berat badan 55kg, dan tubunya sangat sexy dengan buah dada yang lumayan besar sekitar 36B dan juga pntatnya yang sangat menggoda, tidak terlalu besar tetapi terlihat sangat padat dan berisi. Sungguh aku sangat nafsu pada Della.
Entah mengapa, tiba-tiba saja muncul pertanyaan nakal di otakku. Apakah Istri seperti itu memang memiliki kesetiaan yang benar-benar tulus dan jauh dari pikiran macam-macam terhadap suaminya? Sebutlah misalnya menghayal pada suatu saat bisa melakukan petualangan seksual dengan lelaki lain?
Apakah seorang istri seperti itu mampu bertahan dari godaan seks yang kuat, jika pada suatu saat, dia terposisikan secara paksa kepada suatu kondisi yang memungkinkannya bermain seks dengan pria lain? Apakah dalam situasi seperti itu, dia akan melawan, menolak secara total meski keselamatannya terancam? Atau apakah dia justru melihatnya sebagai peluang untuk dimanfaatkan, dengan alasan ketidak berdayaan karena berada dibawah ancaman? Pertanyaan-pertanyaan itu, secara kuat menyelimuti otak dudaku yang memang kotor dan suka menghayal tentang penyimpangan seksual.
Sekaligus juga akhirnya aku mendapatkan sebuah rencana kurang ajar, yang jelas berat dengan resiko dosa dan hukum yang berat. Aku ingin memperkosa Della! Woah! Tapi itulah memang Niat yang terdapat di pikiranku. Sesuatu yang membuatku mulai hari itu, secara diam-diam melakukan pengamatan dan penelitian serius terhadap pasangan suami istri muda tersebut. Kuperhatikan, kapan keduanya mulai bangun, mulai tidur, makan dan bercengkrama. Kapan saja Suaminya pergi ke luar kota lebih dari satu malam, karena tugas perusahaannya sebuah distributor peralatan elektronik yang cukup besar. Dengan kata lain, kapan Della tidur sendirian di rumahnya.
Perlu diketahui, Ternyata pasangan ini tidak mempunyai pembantu. Saat yang sedang kupilih untuk momentum memperkosanya. Menikmati bangun dan lekuk-lekuk ringan yang memancing gairah, sambil menambahkan kekuatan kesetiaannya sebagai istri yang bisa kukategorikan sangat setia. karena setiap sudah terbangun atau sedang keluar, wanita ini hanya mengunci diri di dalam rumah. Selama ini dia tidak pernah kulihat meski hanya untuk duduk-duduk di terasnya yang besar. Itu ciri Ibu Rumah tangga yang kolot dan teguh memegang tradisi sopan santun budaya wanita timur yang sangat menghormati suami.
walaupun mereka sadar, seorang suami, yang terlihat sesetia apapun, jika punya peluang dan kesempatan untuk bermain gila, mudah terjebak ke sana. Aku tahu suaminya, si Nafi selalu bepergian keluar kota satu atau dua malam, setiap hari Rabu. Apakah benar-benar untuk keperluan kantornya, atau bisa jadi mengunjungi wanita simpanannya yang lain. Dan itu bukan urusanku. Yang penting, Pada Rabu malam itulah aku akan melaksanakan aksiku yang selama ini aku rencanakan. Semua tahapan tindakan yang akan kulakukan terhadap wanita yang di mataku semakin menggairahkan itu, kususun dengan teliti
Aku akan menyelinap ke rumahnya hanya dengan menmakai celana training dan celana dalam, serta baju kaos ketat yang mengukir bentuk tubuhku. Perlu Anda ketahui, aku pria macho dengan penampilan menarik yang gampang memaksa wanita yang bertemu denganku biasanya melirik. Momen yang kupilih, adalah pada saat Della akan tidur. Karena berdasarka hasil penglihatanku, cuma pada saat itu, dia tidak berkebaya, cuma mengunakan daster tipis yang (mungkin) tanpa BH. Aku tak terlalu pasti masalah ini, karena cuma bisa melihatnya sepintas saja dengan cara mengintip dari balik kaca jendelanya dua hari yang lalu. Kalau Della cuma berdaster, berarti aku tak perlu disibukkan untuk melepaskan pakaiannya, baju, BH dan kain yang membalut tubuhnya kalau lagi berkebaya. maka aku tidak perlu repot” untuk melepaskan pakaian ku yang mudah di lepaskan
Aku menyelinap masuk ke dalam rumahnya melalui pintu belakang yang terbuka sore itu. Saat Della pergi mengangkat jemuran di kebun belakangnya, aku cepat bersembunyi di balik tumpukan karton kemasan barang-barag elektronik yang terdapat di sudut ruangan belakangnya. Dari sana, dengan sabar dan terus berusaha untuk mengendalikan diri, wanita itu kuperhatikan sebelum dia masuk ke kamar tidurnya. Dengan memakai daster tipis dan ternyata benar tanpa BH kecuali celana dalam di baliknya.
Istri Setia itu memeriksa kunci-kunci jendela dan pintu rumahnya. Dari dalam kamarnya terdengar suara acara televisi cukup besar. Nah, pada saat dia akan masuk ke tempat tidurnya itu, aku lansung memasuki tahap berikut dari strategi memperkosa wanita bertubuh sexy ini. Dia kusergap dari belakang, sebelah tanganku menutup mulutnya, sedangkan tangan yang lain secara kuat mengunci kedua tangannya. Della terlihat terkejut dengan mata melotot lebar karena panik dan ketakutan. Dia berusaha melawan dengan keras. Tapi seperti adegan biasa di film-film yang memperagakan ulah para bajingan, aku cepat mengingatkannya untuk tetap diam dan jangan coba” melakukan perlawanan. Hanya bedanya, aku juga mengutarakan permintaan maaf.
“Maafkan aku Mbak. aku tidak tahan untuk tidak memelluk Mbak. Percayalah, aku tidak akan menyakiti Mbak. Dan aku berjanji hanya melakukan ini sekali. Sekali saja,” bisikku membujuk dengan nafas memburu akibat nafsu dan rasa tegang luar biasa.
Della tetap tidak peduli. Dia berusaha mengamuk, menendang-nendang saat kakiku menutup pintu kamarnya dan tubuhnya ku sandarkan ke dinding.
“Kalau Mbak ribut, akan ketahuaan orang. Kita berdua bisa mampus karena malu dan aib. Semua ini tidak akan diketahui orang lain. aku berjanji akan merahasiakannya sampai mati, karena aku tidak mau diketahui orang lain sebagai pemerkosa,” bisikku lagi dengan tetap mengunci seluruh gerakan tubuhnya.
Tahap selanjutnya, adalah menciumi bagian leher belakang dan telinga wanita beraroma tubuh harum merangsang itu. Sedangkan senjataku yang sudah keras, tegang, perkasa dan penuh urat-urat besar, kutekankan secara keras ke belahan pantatnya dengan gerakan memutar, membuat Della semakin terpojok di dinding. Dia mencoba semakin gila melawan dan meronta, tetapi apalah artinya tenaga seorang wanita, di hadapan pria kekar yang sedang dikuasai nafsu binatang seperti diriku.
Aksi menciumi dan menekan pantat Della terus kulakukan sampai lebih kurang sepuluh menit. Setelah melihat ada kesempatan lebih baik, dengan gerakan secepat kilat, dasternya kusingkapkan. Celana dalamnya lansung kutarik sampai sobek ke bawah, dan sebelum wanita ini tahu apa yang akan kulakukan, belahan pantatnya segera kubuka dan lubang anusnya kujilati sampai puas. Della mendesah. Sebelah tanganku dengan gesit kemudian menyelinap masuk diantara selangkangannya dari belakang dan meraba dan meremas bagian luar memeknya, tapi membiarkan bagian dalamnya tak tersentuh.
Strategiku mengingatkan belum waktunya sampai ke sana. Aksi menjilat dan meremas juga mengusap-usap ini kulakukan selama beberapa menit. Della terus berusaha melepaskan diri sambil memintaku menghentikan tindakan yang disebutnya jahat sekali itu. Dia berulang-ulang mengatakanku binatang dan bajingan. Tak masalah. Aku memang sudah jadi binatang bajingan. Dan sekarang sang bajingan sudah tanpa celana, telanjang sebagian.
Akan kulaporin ke polisi kamu,” ancamnya kemudian dengan nafas terengah-engah.
Aku pun mengabaikan nya sambil bangkit berdiri dan menciumi pundaknya. Lalu menempelkan penisku yang besar, tegang dan panas diantara belahan pantatnya. Menekan dan memutar-mutarnya dengan kuat di sana. dengan kedua tanganku menyusup ke depan, meraba, meremas dan memainkan puting buah dada besar yang montok wanita yang terus berjuang untuk meloloskan diri dari bencana itu.
Tolong Mas Dartam, lepaskan aku. Kasihani aku,” ucapnya.
Aku segera menciumi leher dan belakang telinganya sambil berbisik untuk membujuk, sekaligus memprovokasi.
“Kita akan sama-sama mendapat kepuasan Mbak. Tidak ada yang rugi, karena juga tidak akan ada yang tahu. Suamimu sedang keluar kota. Mungkin juga dia sedang bergulat dengan wanita lain. Apakah kau percaya dia setia seperti dirimu,” bujukku mesra.
“Kau bajingan terkutuk,” ucapnya dengan marah.
Sebagai jawabannya, tubuh putih yang montok dan harum itu (ciri yang sangat kusukai) kali ini kupeluk kuat-kuat, lalu kuseret ke atas ranjang dan menjatuhkanya di sana. Kemudian kubalik, kedua tangannya kurentangkan ke atas. Selanjutnya, ketiak yang berbulu halus dan basah oleh keringat milik perempuan itu, mulai kuciumi. Dari sana, ciumanku meluncur ke sepasang buah dadanya. Menjilat, menggigit-gigit kecil, sambil menyedot putingnya yang terasa mengeras tegang.
“Jangan Mas Darta. Jangan.. Tolong lepaskan aku.”
perempuan itu menggeliat-geliat keras. Masih tetap berusaha untuk melepaskan diri. Tetapi aku terus bertindak semakin jauh. Kali ini yang menjadi sasaranku adalah perutnya. Kujilat habis, sebelum pelan-pelan merosot turun lebih ke bawah lalu berputar-putar di gundukan yang ternyata menggunung tinggi, mirip roti. Sementara tanganku meremas dan mempermainkan payudaranya, kedua belah paha putih dan mulusnya yang menjepit rapat, berusaha kubuka.
Della dengan gila berusaha bangun dan mendorong kepalaku. Kakinya menendang-nendang kasar. Aku cepat menjinakkannya, sebelum kaki dan dengkul yang liar itu secara telak membentur dua biji kejantannanku. Bisa celaka jika itu terjadi. Kalau aku sampai pingsan, wanita ini pasti lolos. Setelah perjuangan yang cukup keras, kedua paha Della akhirnya berhasil kubukakan. Kemudian dengan keahlian melakukan cunnilingus yang kumiliki dari hasil belajar, berteori dan berpraktek selama ini, lubang dan bibir memek wanita itu mulai menjadi sasaran lidah dan bibirku.
Tanpa sadar Della medasah, saat kecupan dan permainan ujung lidahku menempel kuat di klitorisnya yang mengeras tegang. Kulakukan berbagai sapuan dan dorongan lidah ke bagian-bagian sangat sensitif di dalam memeknya, sambil tanganku terus mengusap, meremas dan memijit-mijit kedua payudaranya. Della menggeliat, terguncang dan tergetar, kadang menggigil, menahan nafsu dari semua aksi itu. Kepalanya digeleng-gelengkan secara keras. Entah pernyataan menolak, atau apa.
Sambil melakukan hal itu, mataku berusaha memperhatikan permukaan perut perempuan Setia ini. Dari sana aku bisa mempelajari reaksi otot-otot tubuhnya, terhadap gerakan lidahku yang terus menyeruak masuk dalam ke memeknya. Dengan sentakan-sentakan dan gelombang di bagian atas perut itu, aku akan tahu, di titik dan bagian mana Della akan merasa lebih terangsang dan nikmat.
Gelombang rangsangan yang kuat itu kusadari mulai melanda Della secara fisik dan emosi, saat perlawanannya melemah dan kaki, kepalanya bergerak semakin gelisah. Tak ada suara yang keluar, karena wanita ini menutup bahkan menggigit bibirnya. Geliat tubuhnya bukan lagi refleksi dari penolakan, tetapi (mungkin) gambaran dari seseorang yang mati-matian sedang menahan kenikmatan. Berulang kali kurasakan kedua pahanya bergetar. memeknya banjir membasah.
Ternyata benar analisa otak kotorku beberapa pekan lalu. Bahwa sesetia apapun seorang Istri, ada saat di mana benteng kesetiaan itu ambruk, oleh rangsangan seksual yang dilakukan dalam waktu yang lumayan lama secara paksa, langsung, intensif serta tersembunyi oleh seorang pria ganteng yang ahli dalam masalah seks. Della telah menjadi contoh dari hal itu. Mungkin juga ketidakberdayaan yang telah membuatnya memilih untuk pasrah. Tetapi rasanya aku yakin lebih oleh gelora nafsu yang bangkit ingin mencari pelampiasan akibat rangsangan yang kulakukan secara intensif dan ahli di seluruh bagian sensitif tubuhnya.
Aksiku selanjutnya adalah dengan memutar tubuh, berada di atas Della, memposisikan kontolku tepat di atas wajah wanita yang sudah mulai membara dibakar nafsu birahi itu. Aku ingin mengetahui, apa reaksinya jika terus kurangsang dengan kontolku yang besar dan hangat tepat berada di depan mulutnya. Wajahku sendiri, masih berada diantara selangkangannyadengan lidah dan bibir terus menjilat sambil menghisap klitoris dan memeknya.
Paha Della sendiri, entah secara sadar atau tidak, semakin membuka lebar, sehingga memberikan kemudahan bagiku untuk menikmati memeknya yang sudah sangat basah. Mulutnya berulangkali melontarkan jeritan kecil tertahan yang bercampur dengan desahan. Aksi itu kulakukan dengan intensif dan penuh nafsu, sehingga berulang kali kurasakan paha dan tubuh wanita cantik itu bergetar dan berkelojotan.
Beberapa menit kemudian mendadak kurasa sebuah benda basah yang panas menyedot kontolku, membuatku jadi agak tersentak. Aha, apalagi itu kalau bukan lidah Della. Berarti, selesailah sudah seluruh perlawanan yang demikian gigih dan habis-habisan tadi. Wanita ini telah menyerah. Tetapi sayang, jilatan yang dilakukannya tadi tidak diulanginya, walaupun kontolku sudah kurendahkan sehingga memungkinkan mulutnya untuk menelan bagian kepalanya yang sudah sangat keras, besar dan panas itu.
Bisa jadi wanita ini merasa dia telah menghianati suaminya jika melakukan hal itu, menghisap kontol pria yang memperkosanya! Tak apa. Yang penting sekarang, aku tahu dia sudah pasrah. Aku cepat kembali membalikkan tubuh. memposisikan kontolku tepat di depan memeknya yang sudah merekah dan basah oleh cairan dan air ludahku. Aku mulai menciumi pipinya yang basah karena air mata dan lehernya. Kemudian kedua belah ketiaknya. Della menggelinjang hebat sambil membuang wajahnya ke samping. Tak ingin bertatapan denganku.
payudaranya kujilati dengan buas, kemudian berusaha kumasukan sedalam-dalamnya ke dalam mulutku. Tubuh Della mengejang menahan nikmat. Tindakan itu kupertahankan selama beberapa menit. kemudian kontolku semakin kudekatkan ke memeknya. Ah.., wanita ini agaknya sudah mulai tidak sabar menerima kontol yang besar dan akan memenuhi seluruh isi memeknya itu. Karena kurasa pahanya terbuka semakin lebar, sementara pinggulnya agak diangkat membuat lubang memeknya semakin menganga merah.
“Mbak Della sangat cantik dan merangsang sekali. Hanya lelaki yang beruntung dapat menikmati tubuhmu yang luar biasa ini,” gombalku sambil menciumi pipi dan lehernya.
“Sekarang punyaku akan memasuki punya Mbak. Aku akan memberikan kenikmatan yang luar biasa sama Mbak. Sekarang nikmatilah dan kenanglah peristiwa ini sepanjang hidup Mbak.”
Setelah mengatakan hal itu, sambil menarik otot di sekitar anus dan pahaku agar ketegangan kontolku semakin meningkat tinggi, memek perempuan desa yang bermata bulat jelita itu, mulai kuterobos. Della mulai mendessah, tubuhnya menggeliat, tapi kutahan dengan kontolku terus merasuk semakin dalam dan dalam, sampai akhirnya tenggelam sepenuhnya di atas payudara yang montok itu.
Untuk sesaat, tubuhku juga ikut bergetar menahan kenikmatan luar biasa pada saat memek wanita ini berdenyut-deyut menjepitnya. Tubuhku kudorongkan ke depan, dengan pantat semakin ditekan ke bawah, membuat pangkal atas kontolku menempel dengan kuat di klitorisnya. Della mengeluh gelisah. Tangannya tanpa sadar memeluk tubuhku dengan punggung melengkung. Kudiamkan dia sampai agak lebih tenang, kemudian mulailah gerakan alamiah untuk nafsu yang membara itu kulakukan.
Della kembali mendesah sambil meronta dengan mulut mendesis dan melengguh. Tembakan torpedoku kulakukan semakin cepat, dengan gerakan berubah-ubah baik dalam hal sudut tembakannya, maupun bentuknya dalam melakukan penetrasi. Kadang lurus, miring, juga memutar, membuat Della benar-benar seperti orang kesurupan. Wanita ini kelihatanya sudah total lupa diri. Tangannya mencengkram pundakku, lalu mendadak kepalanya terangkat ke atas, matanyaterbeliak, giginya dengan kuat menggigit pundakku.
Dia orgasme! Gerakan keluar-masuk kontolku kutahan dan hanya memutar-mutarnya, mengaduk seluruh memeknya Della, agar bisa menyentuh dan menggilas bagian-bagian sensitif di sana. Wanita berpinggul besar ini meregang dan berkelonjotan berulang kali, dalam tempo waktu kurang lebih dua puluh detik. Semuanya kemudian berakhir. Mata dan hidungnya segera kuciumi. Pipinya yang basah oleh air mata, kusapu dengan hidungku.
Tubuhnya kupeluk semakin erat, sambil mengatakan permintaan maaf atas kebiadabanku. Della hanya membisu. Kami berdua saling berdiaman. Kemudian aku mulai beraksi kembali dengan terlebih dahulu mencium dan menjilati leher, telinga, pundak, ketiak dan payudaranya. Kocokan kejantananku kumulai secara perlahan. Kepala ku arahkan ke bagian-bagian yang sensitif atau G-Spot wanita ini. Hanya beberapa detik kemudian, Della mulai gelisah kembali.
Kali ini aku bangkit, mengangkat kedua pahanya ke atas dan membentangkannya dengan lebar, lalu menghujamkan kontolku sedalam-dalamnya. Della mendesah dengan mata terbuka lebar, menyaksikan kontolku yang mungkin jauh lebih besar dari punya suaminya itu, berulang-ulang keluar masuk diantara lubang berbulu basah miliknya. Matanya tak mau lepas dari sana. Kupikir, wanita ini terbiasa untuk berperilaku seperti itu, jika bersetubuh. Wajahnya kemudian menatap wajahku.
“Mas…” bisiknya.
Aku mengangguk dengan perasaan lebih terangsang oleh panggilan itu, kocokan kontolku kutingkatkan semakin cepat dan cepat, sehingga tubuh Della terguncang-guncang dahsyat. Pada puncaknya kemudian, wanita ini menjatuhkan tubuhnya di tilam, lalu menggeliat, meregang sambil mengengam sprei. Aku tahu dia akan kembali memasuki saat orgasme keduanya.
akhirnya itu terjadi saat mulutnya melontarkan pekikan nyaring, mengatasi suara Krisdayanti yang sedang menyanyi di pesawat televisi di samping ranjang. Pertarungan seru itu kembali usai. Aku terengah dengan tubuh dipenuhi keringat, di atas tubuh Della yang juga basah kuyup. Matanya kuciumi dan hidungnya kukecup dengan lembut. Detak jantungku terasa memacu demikian kuat. Kurasakan batang kejantananku berdenyut-denyut semakin kuat. Aku tahu, ini saat yang baik untuk mempersiapkan orgasmeku sendiri.
Tubuh Della kemudian kubalikkan, lalu punggungnya mulai kujilati. Dia mengeluh. Setelah itu, pantatnya kubuka dan kunaikkan ke atas, sampai lubang anusnya ikut terbuka. Jilatan intensifku segera kuarahkan ke sana, sementara jariku memilin dan mengusap-usap klitorisnya dari belakang.
Della berulang kali menyentakkan badannya, menahan rasa ngilu itu. Tetapi beberapa menit kemudian, keinginan bersetubuhnya bangkit kembali. tubuhnya segera kuangkat dan kuletakkan di depan toilet tepat menghadap cermin besar yang ada di depannya. Dia kuminta jongkok di sana, dengan membuka kakinya agak lebar.
Setelah itu dengan agak tidak sabar, kontolku yang terus membesar keras, kuarahkan ke memeknya, lalu kusorong masuk sampai ke pangkalnya. Della kembali mendesah. Desashan itu semakin sering terdengar saat kontolku keluar masuk dengan cepat di memeknya. Bahkan wanita itu benar-benar menjerit berulangkali dengan mata terbuka lebar, sehingga aku khawatir suaranya bisa didengar orang yang berada di luar.
Wanita ini kelihatannya sangat terangsang dengan gaya doggy style seperti itu. Selain kontolku terasa lebih dahsyat menerobos dan menggesek bagian-bagian sensitifnya, dia juga bisa melihat wajahku yang tegang dalam memompanya dari belakang. Dan tidak seperti sebelumnya, Della kali ini dengan suara gemetar mengatakan dia akan keluar.
Aku cepat mengangkat tubuhnya kembali ke ranjang. membaringkannya di sana, kemudian menyetubuhinya habis-habisan, karena aku juga sedang mempersiapkan saat orgasmeku. Aku akan melepas bendungan sperma di kepala kontolku, pada saat wanita ini memasuki orgasmenya. Dan itu terjadi, sekitar lima menit kemudian. Della meregang keras dengan tubuh bergetar. Matanya yang cantik terbeliak.
Maka orgasmeku segera kulepas dengan hujaman kontolku yang lebih lambat tetapi lebih kuat serta merasuk sedalam-dalamnya ke memeknya Ddella. Kedua mata wanita itu kulihat terbalik, Della meneriakkan namaku saat spermaku menyembur berulang kali dalam tenggang waktu sekitar delapan detik ke dalam memeknya. Tangannya dengan kuat merangkul tubuhku dan tangisnya segera muncul. Kenikmatan luar biasa itu telah memaksa wanita ini menangis.
Aku memejamkan mata sambil memeluknya dengan kuat, merasakan nikmatnya orgasme yang bergelombang itu. Ini adalah orgasmeku yang ke sekian kali nya dan penghabisanku dengan wanita ini. Aku segera berpikir untuk berangkat besok ke Kalimantan, ke tempat pamanku. Mungkin seminggu, sebulan atau lebih menginap di sana. Aku tidak boleh lagi mengulangi perbuatan ini. Tidak boleh, meski misalnya Della memintanya